Tips Belanja Bulanan Hemat, Dijamin Kantong Aman Sampai Gajian
Kegiatan belanja yang selalu dilakukan saat gajian tiba adalah belanja bulanan. Belanja bulanan tidak selalu menjadi urusan ibu rumah tangga. Kamu yang belum menikah pun butuh belanja barang-barang keperluanmu selama sebulan ke depan.
Belanja bulanan kerap dianggap menghabiskan alokasi dana paling besar dari seluruh pengeluaran bulananmu. Karena itu, melakukan pengelolaan dengan baik sangat penting agar kamu tidak kehabisan uang sampai gajian yang berikutnya. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips belanja bulanan hemat berikut ini!
1. Tentukan Alokasi Dana Setiap Bulannya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, belanja bulanan memang menghabiskan alokasi terbesar dari pengeluaran. Tapi, seberapa besar sebaiknya kamu menyisihkan uang untuk itu? Ada beberapa aturan pembagian yang bisa kamu gunakan:
50/20/30. Dengan aturan pembagian ini, kamu menggunakan 50% untuk belanja bulanan, 20% untuk simpanan dan 30% untuk hiburan.
60/20/20. Kalau menggunakan aturan ini, kamu bisa menggunakan 60% dari gaji untuk memenuhi kebutuhan bulanan sementara 20% lagi simpanan dan 20% lagi hiburan. Aturan ini pertama kali diungkap oleh praktisi pengelola keuangan dari Australia, Scott Pape.
70/20/10. Dengan aturan ini, kamu menggunakan 70% untuk belanja semua kebutuhanmu, termasuk kebutuhan hiburan. Sementara 20%-nya dimasukkan ke dalam tabungan atau dana darurat dan 10% lagi untuk investasi.
2. Buat Daftar Belanja belanjahemat.id
Sebelum kamu berbelanja baik berangkat ke pasar atau membuka aplikasi e-commerce, penting untuk membuat daftar barang-barang apa saja yang perlu kamu beli. Pastikan juga kamu menentukan skala prioritas mulai dari yang paling penting.
Adanya daftar belanjaan ini tidak hanya akan memudahkanmu saat membeli, tapi juga menghindarkan kamu membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Contoh sederhananya adalah sebagai berikut:
Tulis kebutuhan sembako bulanan mulai dari beras, gula, minyak goreng, perlengkapan mandi, mencuci pakaian, keperluan rumah dan lain sebagainya.
Buat catatan belanja mingguan untuk bahan makanan yang sulit distok bulanan. Contohnya saja bumbu dapur, daging, ikan, telur hingga air minum isi ulang.
Selanjutnya, buat daftar belanja harian untuk makanan yang masa simpannya singkat seperti buah-buahan, roto dan sayur.
Barang-barang tambahan lain yang bukan kebutuhan pokok tapi juga sebaiknya dibeli. Contohnya masker, vitamin dan hand sanitizer.
Jangan lupa untuk mengecek terlebih dahulu persediaan di rumah. Kalau ada barang yang masih bisa bertahan selama sebulan ke depan, sebaiknya tidak usah dibeli dulu.
3. Bandingkan Harga
Tips belanja bulanan hemat yang selanjutnya adalah membandingkan harga. Setiap supermarket atau e-commerce umumnya menawarkan barang-barang dengan harga bersaing. Saat berbelanja, tidak ada salahnya untuk membandingkan harga antara satu tempat dengan tempat lain. Bahkan perbedaan harga sebesar Rp1.000-Rp2.000 saja bisa membuatmu menghemat cukup banyak jika barang yang dibeli mencapai 10 item.
Untuk barang-barang seperti sayuran dan ikan, kamu bisa lebih hemat jika membeli langsung ke pasar tradisional. Bahan makanan di sana juga selalu segar dan berganti setiap harinya jadi kamu tidak perlu ragu untuk berbelanja.
4. Rajin Berburu Promo
Supermarket dan pusat-pusat perbelanjaan kerap memberikan diskon untuk para pelanggannya. Diskon-diskon ini biasanya ada setiap akhir atau awal bulan. Ini adalah kesempatan yang baik bagi kamu yang ingin berhemat uang belanja. Kamu bisa browsing e-commerce mana saja yang sedang memberikan penawaran promo. Cek juga situs supermarket langganan kamu untuk melihat katalog barang yang sedang diskon.
5. Hindari Belanja Bareng dengan Orang Lain
Bagi sebagian besar orang, belanja adalah aktivitas menyenangkan yang bisa mengusir stres. Apalagi kalau dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga, tetangga atau teman. Tapi ternyata, belanja bareng dengan orang lain justru berpotensi membuat pengeluaranmu jadi overbudget. Loh, kok bisa?
Ketika kamu berbelanja dengan teman misalnya, kamu mungkin akan saling mengobrol tentang merek sabun pencuci piring apa yang bagus atau deterjen apa yang digunakan oleh temanmu. Ini tentu sah-sah saja. Tapi ketika kamu malah jadi ikut-ikutan membeli barang yang dibeli oleh temanmu padahal kamu tidak butuh, ini bisa berbahaya. Jika kamu adalah tipe orang yang seperti ini, sebaiknya kamu belanja sendiri saja.
Selain memudahkanmu untuk patuh pada catatan belanjaan yang sudah dibuat, belanja sendiri juga akan membuatmu lebih fokus. Waktu yang dihabiskan di swalayan atau supermarket juga akan lebih singkat dibanding belanja bersama-sama dengan orang lain.
6. Masak Makanan Berdasarkan Stok Bahan yang Ada
Untuk kamu yang memasak sendiri di rumah, penting untuk memilih menu makanan dengan bijak. Kalau kamu masih punya telur atau ikan di dalam kulkas, usahakan untuk memaksimalkan bahan-bahan yang ada ketimbang harus berbelanja lagi untuk masak menu lain. Begitu juga kalau kamu masih memiliki sayur-sayuran atau buah.
Manfaatkan dengan baik stok bahan makanan yang ada. Apalagi kalau bahan makanan tersebut mudah rusak. Selain lebih hemat, kamu juga tidak perlu takut membuang-buang bahan makanan karena sudah kedaluwarsa atau busuk.
7. Jangan Pergi Belanja dalam Keadaan Lapar
Percaya atau tidak, belanja dalam keadaan lapar atau perut sedang kosong ternyata bisa berisiko membuat kamu menjadi kalap saat berbelanja. Terutama ketika akan membeli bahan makanan. Menurut psikolog keluarga dan anak, saat kita sedang lapar proses emosional kita juga terdampak. Efeknya kamu cenderung akan belanja dengan impulsif.
Jika berencana untuk belanja ke swalayan, makanlah terlebih dahulu di rumah meski kamu sudah membuat daftar belanjaan. Ini akan meminimalisasi munculnya desakan untuk membeli barang lain yang sebenarnya tidak kamu butuhkan. Hal yang sama juga berlaku ketika kamu akan belanja lewat aplikasi e-commerce. Pastikan kamu sudah makan sebelum checkout, ya!